KIRIMAN PAHALA

Seseorang bermimpi melihat para penghuni kubur berebut sesuatu. Namun, ada seorang lelaki yang hanya duduk, tidak ikut berebut seperti yang lain. Ia lalu bertanya apa yang mereka perebutkan dan mengapa lelaki ini tidak ikut serta.

Ia memperoleh jawaban bahwa yang mereka pungut adalah pahala-pahala yang dihadiahkan oleh orang-orang yang masih hidup. Dan lelaki itu tidak ikut berebut karena tidak membutuhkannya. "Mengapa kamu tidak membutuhkan pahala-pahala itu?" tanya yang mimpi.

"Aku memiliki seorang putera yang tinggal di pasar, setiap hari ia mengkhatamkan Al-Quran dan menghadiahkan pahalanya kepadaku."

Keeseokan harinya ia mencari anak tersebut. Setelah bertanya kesana kemari akhirnya bertemulah ia dengannya. Ia lihat bibir anak itu selalu bergerak. Jika ada pembeli datang, ia segera melayaninya, setelah pembeli itu pergi bibirnya kembali bergerak.

"Bibirmu selalu bergerak, apa yang kau baca?"

"Aku membaca Al Qur'an, lalu menghadiahkan pahalanya kepada ayahku.

"Hai pemuda, Allah SWT telah menerima amalmu ini dan menyampaikan pahalanya kepada ayahmu."

Lelaki itu lalu menceritakan mimpinya. Setelah beberapa waktu ia bermimpi lagi. Ia melihat para penguni kubur berebut pahala, diantaranya adalah ayah si pemuda yang tinggal di pasar.

"Mengapa kini kamu ikut berebut bersama mereka?" tanyanya

"Anakku telah meninggal dunia."

Sekali lagi ia mencari tahu tentang anak itu dan memperoleh berita bahwa si anak telah meninggal dunia. Semoga Allah SWT meridhoi mereka semua.

Perhatikanlah persoalan sedekah. Bersedekahlah selagi kalian masih mampu. Bersedekahlah juga kepada kerabat kalian, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Janganlah kikir!. Kehidupan duniawi ini hanyalah sebentar, waktunya sangat pendek, dan kehidupannya hina.

Seorang hamba tidak akan memperoleh manfaat dari dunia sedikitpun kecuali yang ia persiapkan untuk akherat. Awal perjalanan adalah ayunan bayi dan akhirnya adalah liang lahat. Dikatakan dalam syair:

"Kulihat penghuni dunia, walau tampak menetap sesungguhnya ia adalah musafir melakukan perjalanan, namun ia tak sadar. Sadarlah sebelum ajal datang mengejutkanmu. Hisablah dirimu sebelum dihisab.

Dari Kalam Al Allamah Al Imam Al Habib Muhammad bin Hadi Assaqqaf - Hadhramaut - Yaman)

Comments

Popular posts from this blog

Tahukah anda rupa Masjidil Al Aqsa.

Homestay Suria Kota Bharu